Bahaya jika klik link sembarangan

Ahli IT yang juga dosen Ilmu Komputer Uniersitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana mengingatkan agar masyarakat tak sembarangan mengeklik link yang disebar melalui informasi atau pesan berantai.
Hal ini disampaikannya menanggapi banyaknya pesan berantai dan informasi di media sosial mengenai kuota internet gratis dari pemerintah diikuti dengan link yang harus diklik. 


Pesan dan informasi itu salah satunya berbunyi sebagai berikut: 
“Kuota 100GB Gratis untuk melawan virus covid-19. Meskipun kita diwajibkan untuk tetap dirumah tapi sangat penting untuk kita tetap berhubungan dengan kerabat maupun keluarga kita. Maka dari itu pemerintah bekerja sama dengan seluruh provider diindonesia membagikan kuota sebesar 100GB agar kita semua tetap berkomunikasi. Untuk mendapatkan kuota sebesar 100GB silahkan klik tautan dibawah ini dan ikuti petunjuk selanjutnya http://kuota-gratis.cf”. 

Beredar pula pesan yang hampir sama, dengan alamat situs yang berbeda-beda.
Hasilnya, situs-situs itu merupakan situs scam. “Setelah saya telusuri itu situs scam,” ujar Rosi, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Modus mengumpulkan data
Dalam situs tersebut, ada iming-iming pulsa gratis sehingga orang-orang bersedia memasukkan nama dan nomor ponselnya di form yang telah disediakan. 
“Khawatirnya data nama dan no handphone itu nanti dimanfaatkan untuk hal-hal negatif atau bahkan diperjualbelikan,” kata Rosi.
Situs semacam itu, lanjut dia, dapat dilihat pada kode HTML di halaman situsnya. 
“Jika ada keanehan maka dapat dipastikan itu scam,” ujar Rosi.
“Itu datanya di-generate pakai javascript. 
Angka itu dihasilkan dari kode javascript. Bukan diambil dari database riilnya,” terang dia.

Tips membedakan tautan palsu dan tidak
Rosi mengatakan, hal itu bisa dilihat dari setiap domain situsnya. “Biasanya situs scam itu menggunakan domain atau blog gratisan, seperti Blogspot. atau domain-domain gratisan yang berakhiran .tk dan lain-lain,” jelas dia

Modus seperti ini dianggap cara paling mudah dan murah untuk menyebarkan informasi dengan tujuan melakukan penipuan. 
“Ingat bahwa prinsip hukum ekonomi penipu adalah mengeluarkan biaya sekecil mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari penipunya. Kalau perlu, modalnya Rp 0 untuk melakuan penipuan,” ujar Rosi. 

Para penipu umumnya menggunakan iming-iming sangat bombastis yang hampir seluruhnya scam. Cara mendeteksinya: 
  • URL domain situs menggunakan yang gratis.
  • Desain tampilan situs sederhana 
  • Sosialisasi dengan biaya murah 
“Bagi yang paham coding, bisa dicek HTML halaman situsnya. Jika ada keanehan, maka dipastikan itu scam,” kata Rosi.




Ref: https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/09/200100965/jangan-sembarang-klik-link-di-pesan-berantai-dan-isi-data-ini-bahayanya-?page=all.

on Minggu, 20 Desember 2020